KALIMAT MAJEMUK
Kalimat
Majemuk terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Kalimat
Majemuk Setara (KMS)
2. Kalimat
Majemuk Bertingkat (KMB)
3. Kalimat
Majemuk Campuran (KMC)
Berikut adalah penjelasan mengenai
macam – macam kalimat majemuk tersebut.
1. Kalimat
Majemuk Setara (KMS)
Kalimat majemuk ini merupakan gabungan dari 2 buah kalimat
yang menggunakan kata penghubung diantara kalimat tersebut. Kalimat majemuk
setara dapat digambarkan seperti ini :
Kalimat I Kata Penghubung Kalimat II
SPO SPO
Contoh :
Ibu membaca majalah (kata penghubung) ayah mencuci piring.
S P O S P O
Menurut kata penghubungnya, kalimat majemuk setara dibagi menjadi 4,
yaitu :
a. KMS
Berlawanan
Digunakan jika kedua kalimat saling berlawanan, KMS ini menggunakan kata
penghubung “sedangkan”. Contoh, Ibu menyanyi sedangkan ayah membuat lagu.
b. KMS
Sejalan
Digunakan jika kedua kalimat sejalan, KMS ini menggunakan kata penghubung
“dan”. Contoh :
Kalimat I : Adik bermain kelereng.
Kalimat II : Ayah bermain kelereng.
Menjadi : adik dan ayah bermain
kelereng.
c. KMS
Sebab akibat
Digunakan jika kalimat pertama merupakan akibat dari kalimat kedua. KMS
ini menggunakan kata penghubung “karena”. Contoh :
Kalimat I : Tangan Rina terluka.
Kalimat II : Rina bermain mercon.
Menjadi : Tangan Rina terluka karena
ia bermain mercon.
d. KMS
Pilihan
Digunakan jika kalimat pertama dan kedua merupaka suatu pilihan. KMS ini
menggunakan kata penghubung “atau”. Contoh :
Kalimat I : Tangan Rina terluka.
Kalimat II : Rina tidak bermain mercon.
Menjadi : Tangan Rina terluka atau
ia tidak bermain mercon.
1. Kalimat
Majemuk Bertingkat (KMB)
Kalimat majemuk bertingkat terdiri atas induk kalimat
(IKA) dan anak kalimat (AKA), sehingga dalam KMB terdapat bagian yang memiliki
kedudukan lebih tinggi (IKA) dan rendah (AKA).
Cara membuat anak kalimat :
a. Buat
kalimat tunggal. Seperti : Ibu menulis surat malam itu.
b. Buat
anak kalimatnya dengan syarat :
-
Subjek , selalu dimulai dengan kata “yang”.
-
Predikat, selalu dimulai dengan kata
“dengan”.
-
Objek, selalu dimulai dengan kata “yang”.
-
Keterangan waktu, selalu dimulai
dengan kata “ketika / tatkala / saat /
sewaktu”, dengan menghapus keterangan waktu pada kalimat tunggal dan
menggantinya dengan anak kalimat yang baru.
-
Keterangan tempat, selalu dimulai
dengan kata “di suatu tempat”.
Sehingga, kalimat tunggal di atas
menjadi :
Ibu yang cantik itu menulis dengan
Ibu yang cantik itu menulis dengan
S P
sepenuh hati surat yang romantis
sepenuh hati surat yang romantis
O
tatkala bulan purnama bersinar terang.
Keterangan Waktu
tatkala bulan purnama bersinar terang.
Keterangan Waktu
2. Kalimat
Majemuk Campuran (KMC)
Kalimat Majemuk Campuran merupakan
gabungan dari KMS dan KMB, sehingga pada kalimat majemuk ini terdapat kata
penghubung, induk kalimat (IKA) dan anak kalimat (AKA).
Contoh : Ibu
yang cantik itu sedang makan
S P
sedangkan
ayah
sedang
S P
menghisap
rokoknya.
S P
O